Gamma Knife: Teknologi Operasi Otak Tanpa Bedah

2 Juni 12, 2015

Otak merupakan organ yang sangat penting di dalam tubuh manusia. Ia berfungsi sebagai pusat komando untuk seluruh kegiatan di dalam tubuh. Otak juga berhubungan dengan setiap organ dan anggota tubuh melalui sistem saraf, untuk menghubungkan Anda dengan sekeliling. Tanpa otak, Anda tidak akan mampu untuk menggunakan lima indera Anda, berpikir, mengekspresikan emosi, bergerak, menyimpan informasi atau menganalisa semua informasi yang didapatkan dari lingkungan sekitar. Oleh karena otak memiliki peran yang sangat penting, maka organ ini dilindungi oleh tengkorak, lapisan cairan dan ditutup oleh rambut yang dapat melindungi otak dari sinar matahari.

Kadangkala, oleh karena suatu sebab, terjadi gangguan di dalam otak. Tentu saja hal ini menjadi masalah kesehatan yang harus segara diatasi, mengingat pentingnya fungsi otak. Untuk gangguan otak tertentu, obat dapat digunakan untuk menghilangkan gejalanya. Tetapi, untuk beberapa kondisi seperti tumor, gangguan pembuluh darah, kerusakan jaringan otak atau stroke, terkadang operasi merupakan satu-satunya pilihan untuk penyembuhan. Karena sifat dasar otak yang sensitif, operasi untuk organ ini bukanlah satu hal yang mudah. Banyak hal yang harus diperhatikan selama proses pembedahan otak. Bahkan bila operasi tidak berjalan sebagaimana mestinya, proses ini bisa menyebabkan kerusakan permanen. Setelah menjalani operasi otak, pasien juga harus menjalani masa pemulihan yang lama dan beberapa bulan terapi sebelum dapat meninggalkan rumah sakit.

Operasi otak tanpa bekas luka

Dengan kemajuan teknologi operasi medis, kini terdapat alternatif lain dalam proses penyembuhan gangguan di otak. Teknologi baru ini dirasa lebih menguntungkan karena hasilnya yang tanpa rasa sakit dan masa rawat di rumah sakit yang lebih singkat. Kelebihan lain dari teknologi medis ini adalah tanpa anastesi, obat pendukung, tanpa luka, komplikasi pascaoperasi atau dampak jangka panjang. Solusi dengan teknologi terbaru untuk operasi otak yang baru-baru ini masuk Indonesia adalah Gamma Knife.

Operasi Gamma Knife merupakan kemajuan besar dalam operasi otak. Dalam tiga sampai empat dekade terahir, Gamma Knife telah mengubah gambaran tentang pembedahan saraf. Perkembangannya menawarkan perawatan pembedahan pada pasien dengan tumor otak dan malformasi vaskular dengan pilihan pengobatan yang aman, akurat dan dapat diandalkan. Gamma knife memungkinkan pasien untuk menjalani operasi otak tanpa risiko bedah, opname yang lama atau rehabilitasi berikutnya.

Sebagai bentuk dari radiosurgery, Gamma Knife menawarkan alternatif untuk pasien yang tidak memungkinkan melakukan bedah otak, namun memiliki gangguan otak yang harus segera ditangani.

Operasi dengan sinar laser

Dengan menggunakan sistem yang modern, sinar gamma yang dipancarkan Gamma Knife mampu menjangkau area otak yang sudah dideteksi sebelumnya. Dengan memanfaatkan lebih dari 190 sinar laser yang tidak lebih tebal dari sehelai rambut, Gamma Knife fokus menyinari ke satu titik yang dianggap sebagai tumor sehingga tidak melukai jaringan di sekitarnya.

Perawatan dengan Gamma Knife membutuhkan tim spesialis yang terdiri dari ahli bedah saraf, onkologi radiasi, dan ahli fisika atau ilmuan dalam bidang medis untuk merencanakan seluruh perawatan khusus bagi setiap pasien dengan menggunakan terapi Gamma Knife. Penentuan lokasi kelainan otak dilakukan berdasarkan pemeriksaan radiologi praoperasi, seperti CT scans, MRI scans hingga angiografi.

Minim efek samping

Tidak seperti teknologi lain yang didesain untuk menyembuhkan berbagai bagian tubuh, Gamma Knife hanya didesain untuk mengobati kelainan otak. Dengan penelitian klinis lebih dari 40 tahun dan 700.000 pasien yang telah dirawat di seluruh dunia, Gamma Knife memiliki catatan klinis berbasis bukti yang panjang dalam mengobati berbagai indikasi dengan efek samping yang lebih sedikit dan tidak memerlukan anestesi umum. Meski menggunakan sinar Gamma, Gamma Knife tidak menyebabkan rambut rontok, mual, berkurangnya kemampuan gerak dan koordinasi tubuh, kelelahan dan efek samping lain yang biasa ditimbulkan pada terapi radiasi konvensional.

Sebagai alat bedah, Gamma Knife memiliki akurasi hingga 0,2 mm. Hal ini memungkinkan Gamma Knife mencapai target operasi yang terletak jauh di dalam otak dan tulang bagian belakang kepala dan leher. Terapi ini juga bisa digunakan sebagai perawatan primer atau sebagai bagian dari metode perawatan lain seperti operasi, terapi radiasi lain atau kemoterapi. Gamma Knife biasanya tidak mengganggu atau menghambat kemoterapi. Teknologi ini menyediakan pilihan alternatif perawatan untuk pasien dengan penyakit yang dapat ditangani dengan operasi dan pembedahan. Tindakan Gamma Knife juga tidak menimbulkan rasa sakit yang hebat, tindakan dilakukan dalam hitungan jam dan pasien dapat pulang pada hari yang sama untuk melanjutkan aktivitas sehari-hari.

Tak perlu lagi ke luar negeri untuk mendapatkan terapi yang canggih ini, kini di Indonesia, Gamma Knife sudah dapat Anda nikmati. Terdapat di Gamma Knife Center Indonesia (GKCI), Siloam Hospitals Lippo Village, Karawaci, Tangerang, Gamma Knife ditangani oleh tim ahli. Anda pun bisa menghemat biaya tiket ataupun akomodasi yang haus Anda bayarkan bila ingin melakukan terapi ini di luar negeri.

Posted in News
Visit Our Facebook PageVisit Our Facebook PageVisit Our Facebook PageVisit Our Facebook PageVisit Our Facebook Page