JAKARTA (Pos Sore) – Tidak terasa Gamma Knife Center Indonesia (GKCI) sudah empat tahun menangani pasien tumor tanpa harus menjalani operasi otak. Melalui teknologi ini pasien tidak memerlukan rawat inap yang lama, rasa sakitnya pun dapat diminimalisir.
Hebatnya, teknologi itu baru diterapkan di Siloam Hospitals Group, dan menjadi satu-satunya rumah sakit di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara yang menerapkan teknologi tersebut. Berkat teknologi ini pula, pasien tumor tak perlu lagi harus ke luar negeri mengobati sakitnya.
Bersyukur atas apa yang dicapai selama empat tahun ini, tim GKCI pun menggelar malam apresiasi pada Sabtu (2/4), di Hotel Aryaduta, Jakarta. Ini adalah bentuk ungkapan syuut atas kontribusi para spesialis yang menggunakan teknologi mutakhir tersebut dalam menangani pasien tumor.
Manajemen GKCI juga mengundang pasien beserta keluarga mereka utnuk tetap menjalin tali silaturahmi yang mengikat kepercayaan pasien dengan dokter. Malam apresiasi ini semakin berkesan saat pasien GKCI yang hadir memberikan testimoni mereka. Mereka berharap teknologi medis ini dapat menjadi harapan bagi masyarakat yang membutuhkan layanan penangan tumor.
“Berkat teknologi ini saya sudah bisa beraktivitas seperti biasa lagi. Saya tidak takut menjalani tindakan dengan Gamma Knife karena dokter Lutfi selalu mengajak saya ngobrol sehingga rasa takut itu tidak ada. Dari awal diberi penjelasan oleh dokter Lufti, saya langsung menyetujuinya,” ungkap Easter Sinurat, yang sebelumnya kerap mengalami sakit kepala bahkan hingga pingsan.
Hadir dalam kesempatan itu Direktur GKCI Dr. dr. Lutfi Hendriansyah, SpBS. Ia menjelaskan, dengan teknologi gamma knife memungkinkan pasien menjalani operasi otak tanpa risiko bedah. Setelah selesai tindakan, pasien tidak memerlukan rawat inap yang lama, rasa sakitnya pun dapat dikurangi.
“Tim hanya akan memberikan penyuntikan obat local anestesi pada empat area tempat pemasangan pin, yaitu untuk alat stereotaktik frame yang menjadi sumbu koordinat tumor di kepala,” jelasnya.
Dr. Lutfi yang juga sebagai spesialis bedah saraf Siloam Hospitals Lippo Village, menjelaskan, Gamma Knife Perfexion yang dipasang di Gamma Knife Center Indonesia adalah alat pertama yang dipasang di Indonesia, dan pertama juga di Asia Tenggara. “Ini merupakan model kelima dari jenis yang ada. Pada jenis Perfexion prinsip kerja alanya lebih sederhana, dan jauh lebih efisien serta akurat jika dibanding dengan model-model sebelumnya,” paparnya.
Dengan menggunakan sistem yang modern, sinar gamma yang dipancarkan Gamma Knife mampu menjangkau area otak yang sudah dideteksi sebelumnya. Dengan memanfaatkan lebih dari 190 sinar laser yang tidak lebih tebal dari sehelai rambut, Gamma Knife fokus menyinari ke satu titik yang dianggap sebagai tumor sehingga tidak melukai jaringan di sekitarnya.
Perawatan dengan Gamma Knife membutuhkan tim spesialis yang terdiri dari ahli bedah saraf, onkologi radiasi, dan ahli fisika atau ilmuan dalam bidang medis untuk merencanakan seluruh perawatan khusus bagi setiap pasien dengan menggunakan terapi Gamma Knife. Penentuan lokasi kelainan otak dilakukan berdasarkan pemeriksaan radiologi praoperasi, seperti CT scans, MRI scans hingga angiografi.
Chief Operations Officer & Medical Physics Specialist – Gamma Knife Venter Indonesia Sajeev Thomas Ph.D, menambahkan, Gamma Knife menawarkan alternative tindakan yang juah lebih nyama untuk pasien yang tidak memungkinkan dilakukan dengan bedah otak konvensional.
“Kehadirannya di Indonesia melalui Siloam Hospitals diresmikan pada Juli 2012. Hingga Maret 2016 ini telah melayani 400 pasien. Sementara secara global di seluruh dunia, Gamma Knife telah melakukan tindakan radio surgery pada sekitar 750 ribu pasien,” katanya.
Dukungan atas pelayanan GKCI ini tidak lepas dari peran Siloam Hospitals Grou[ yang menjadi rumah bagi pasien dengan diagnosa tumor. Selaku Chief Operations Officer dr. Andry MM, MH.Kes mengatakan, Siloam memiliki visi dan misi yang jelas tentang pelayanan kesehatan di Indonesia.
“Kami berharap dengan kehadiran GKCI di Siloam yang sudah berjalam selama empat tahun juga dapat menjaga kepercayaan masyrakat,” ujarnya. (tety)
Sumber: http://possore.com/2016/04/03/malam-apresiasi-4-tahun-gkci-di-indonesia-atasi-tumor-tanpa-bedah/
Liputan serupa media online :
- http://m.detik.com/news/foto-news/3178613/teknologi-mutakhir-operasi-tumor
- http://www.radartimika.com/galeri.php?kd_foto=9325
- http://m.jpnn.com//galeri.php?kd_foto=9325
- http://m.tribunnews.com/kesehatan/2016/04/03/teknologi-gamma-knife-memungkinkan-pasienjalani-operasi-otak-tanpa-risiko-bedah
- http://www.indopos.co.id/2016/04/teknologi-gamma-knife-memungkinkan-pasienjalani-operasi-otak-tanpa-risiko-bedah.html
- http://www.zonalima.com/artikel/7934/Gamma-Knife-Penyembuhan-Tumor-OtakTanpa-Operasi/
- http://rakyatku.com/2016/04/04/news/gkci-kenalkan-alat-operasi-tumor-otak-tanpa-bedah.html
- http://foto.inilah.com/read/detail/80958/gamma-knife-center-indonesia
- http://m.bisnis.com/lifestyle/read/20160404/106/534194/teknologi-ini-kurangi-risiko-operasi-otakdan-rasa-sakit
- http://jakartaglobe.beritasatu.com/multimedia/four-years-contributions-gamma-knife-centerindonesia/
Liputan serupa di media cetak: