Tumor otak masih dianggap sebagai sebuah penyakit yang berbahaya dan mengerikan. Padahal tumor otak sangat bisa disembuhkan apalagi bila ditemukan sejak dini. Tumor otak terjadi karena adanya sel abnormal yang tumbuh di dalam otak. Bila dibiarkan tanpa penanganan yang tepat, tumor otak bisa berkembang menjadi kanker otak dan membunuh sel-sel lain yang ada di sekitarnya.
Setelah terdiagnosa mengalami tumor otak, seseorang harus segera mendapatkan penanganan yang tepat. Namun seringkali orang merasa takut untuk menangani tumor otak karena identik dengan operasi pembedahan kepala. Hal itulah yang membuat banyak orang enggan mengobati tumor otaknya. Sehingga banyak penderita tumor otak yang tidak dapat diselamatkan.
Tindakan yang nyaman
Ketakutan akan tindakan operasi otak yang menyakitkan juga dirasakan oleh Vera Dewi (45). Sekitar tahun 2012, ia mengalami beberapa gejala, seperti pegal di sebelah bagian tubuh, muntah tanpa sebab, dan gerakan mata yang tidak terkontrol. Kemudian ia pun memeriksakan diri ke dokter. Setelah didiagnosa mengidap tumor otak, ia tidak langsung mengobatinya karena takut dengan proses operasi otak yang harus dijalani.
Operasi tumor otak memang identik dengan pembedahan kepala. Hal tersebut sering menghantui para pasien tumor otak sehingga mereka enggan melakukannya. Perlu waktu satu tahun bagi Vera untuk memberanikan diri menanyakan tindakan apa yang harus ia lakukan untuk mengobati tumor otaknya. “Saat itu dokter menyarankan untuk menjalani tindakan Gamma Knife yang prosesnya tanpa pembedahan sama sekali,” ucap Vera.
Vera pun segera mencari tahu mengenai teknologi Gamma Knife. Mulai dari melihat alatnya hingga menonton video mengenai cara kerja Gamma Knife. Setelah meyakinkan dirinya dan membulatkan tekad untuk sembuh, Vera menyetujui untuk melakukan tindakan Gamma Knife. Tidak ada persiapan berarti yang harus dilakukan oleh Vera sebelum melakukan Gamma Knife. Hal tersebutlah yang membuatnya merasa nyaman. “Menurut saya yang paling penting sebelum melakukan tindakan apapun adalah persiapan mental, Gamma Knife membuat saya merasa lebih tenang dan nyaman,” kata Vera.
Dapat beraktivitas kembali
Setelah tindakan Gamma Knife selesai, Vera diperbolehkan untuk langsung pulang ke rumah. Saat itu ia merasakan harapannya untuk sembuh sangat besar. Apalagi tidak ada satupun keluhan atau efek samping yang ia rasakan setelah proses Gamma Knife. Ketakutannya selama ini akan proses operasi otak yang menakutkan pun berhasil dipatahkan.
Kini Vera dapat menjalani aktivitas sehari-harinya seperti sedia kala. Tidak ada pantangan apapun yang dapat membatasi ruang geraknya. Awalnya Vera sempat merasa khawatir akan ada penurunan kemampuan gerak atau fungsi tubuh lainnya setelah proses Gamma Knife. Apalagi penyakitnya berhubungan dengan otak dan saraf yang merupakan pusat komando terhadap aktivitas tubuh. Tetapi ternyata hal tersebut tidak terjadi sama sekali.
Dengan pengalamannya tersebut, Vera pun merekomendasikan bagi siapapun yang memiliki gangguan kesehatan seperti tumor pada otak untuk mendapatkan tindakan Gamma Knife. Orang awam sekalipun, pasti dapat menjalani proses Gamma Knife dengan baik. Kesembuhan bisa didapatkan pasien gangguan kesehatan otak, tanpa harus menjalani proses operasi pembedahan kepala yang umumnya cukup rumit dan perawatan setelah operasi otak yang panjang.
Gamma Knife memang merupakan sebuah tindakan penyembuh gangguan otak yang menawarkan tindakan tanpa pembedahan, tanpa rawat inap dan tanpa rasa sakit. Gamma Knife bekerja dengan menembakkan sinar gamma pada bagian tumor otak yang terdeteksi. Sehingga tidak merusak bagian otak lainnya yang masih sehat. Harapan untuk sembuh bagi penderita gangguan otak pun semakin besar. Anda juga tidak perlu jauh-jauh lagi pergi ke luar negeri untuk mendapatkan tindakan Gamma Knife sehingga Anda bisa lebih menghemat pengeluaran. Saat ini Gamma Knife sudah terdapat di Indonesia, tepatnya di Siloam Hospitals Lippo Karawaci, Tangerang. Anda bisa mendapatkan informasi yang lebih lengkap dengan mengakses www.gammaknifeindonesia.com atau hubungi +6281295100080.